Kata
‘peri’ berarti ‘makhluk yang mempesonakan’dan ada banyak macam peri :
piksi (dewi), hantu goblin, jin dan leprekon (jin jahat). Mereka
tinggal di hutan dan lading, atau di kerajaan sihir yang tidak pernah
dilihat manusia. Seorang peri yang menyukai manusia menggunakan sihir
untuk membantu mereka. Peri yang tidak menyukai manusia membuat hidup
manusia itu menderita.
Piksi (dewi)
Piksi
(atau peri dongeng) adalah seperti manusia amat kecil yang bersayap.
Kadang – kadang ketika kita melihat sorotan cahaya matahari masuk ke
dalam kamat, kita akan melihat bintik-bintik debu yang menari dalam
sorotan tersebut. Mungkin beberapa orang dewasa dan anak-anak dulu
mengira ini adalah piksi. Kebanyakan Piksi dalam cerita ramah kepada
manusia. Kadang – kadang piksi tersebut berkumpul di sekita bayi yang
baru lahit, menggoyangkan debu bintang dati tongkat sihirnya untuk
memberi keberuntungan yang baik, kecantikan, dan kebahagiaan. Banyak
orang dalam cerita dongen peri mempunyai teman piksi atau ‘ibu peri’,
yang menggunakan mantera sihir untuk membantu mereka. Beberapa anak
masih percaya dengan dongeng semacam ini. Mereka mengatakan bahwa jika
gigi kita tanggal dan kita menaruhnya di bawah bantal ketika tidur,
makan ‘peri gigi’ akan mengambilnya dan meninggalkan uang logam perak
sebagain penggantinya.
Hantu Goblin, dan Jin
Hantu Goblin (atau hantu kerdil) adalah kata lain untuk imp (yakni setan mini yang jahat). Elf atau
jin adalah kata Inggris lama untuk ‘arwah’, dan di dalam cerita dongeng
jin yang baik tidak berurusan dengan manusia, maka jin jahatlah yang
pernah dilihat manusia.Ketika bayi manusia dilahirkan, mereka mencoba
mencurinya dan menggantikannya dengan anak mereka. Manusia berkembang
di kawasan hantu goblin, dan goblin tumbuh diantara manusia,
menggerutu, berwajah macam dan jahat. Hantu goblin dan jin senang
bermain muslihat terhadap manusia. Mereke mengubah susu menjadi pahit,
menggigit kue yang dibiarkan agar dingin, dan menimbulkan suara- suara
untuk menakuti – nakuti orag yang tidur di malam hari.
Leprikon (jin jahat)
Leprikon
datang dari Irlandia. Mereka adalah jin para pembuat sepatu. Mereka
menguburkan emas dalam lubang, dan memberi tanda pada tempat emas itu
dengan pelangi, dimana berakhirnya pelangi tersebut, maka ada emas.
Siapa pun yang mampu menangkap leprekon dan memegangnya erat, maka ia
dapat memintanya untuk mnuntun ke adarah ujung pelangi dan tempat harta
karun tersebut. Akan tetapi leprekon jauh lebih pandai daripada
manusia. Tidak ada manusia yang mampu menemukan gudang emas Leprekon.
Lingkaran Peri
Kadang-kadang
ketika orang berjalan di hutan atau ladang, mereka menemukan lingkaran
rumput, yang lebih hijau dari lainnya. Mereka menyabutkan ‘lingkaran
peri’, dan mereka mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh peri yang
menari-nari. Para peri menari di
malam hari, dan jika kita menginip mereka, kita dapat mendengar musik
mereka dan memperhaikan mereka menari. Akan tetapi siapa pun yang ikut
serta kan terkutuk. Para
peri hidup di luar ukuran ‘waktu’ manusia : satu menit, jam dan hari
tidak punya arti dalam dunia peri. Pada waktu kita selesai menari dan
pulang ke rumah, kita mungkin akan mengetahui yang kita kira hanya
semalam itu ternyata 50 tahun atau 100 thn. Rumah kita, keluarga, dan
teman-teman sudah tidak ada, dan tak seorang pun akan mengenali kita,
dan dahi kita akan berkerut, kita menjadi tua yang berambu putih
seperti salju.
1 komentar:
em..bagus!
Posting Komentar