Jonathan Swift menulis buku Perjalanan Gulliver karena
ia ingin menyindir (mempermainkan) kebodohan dan kedunguhan ras
manusia. Pertama kali buku ini diterbitkan pada tahun 1726.
Dahulu kala di negara Inggris
ada seorang dokter muda bernama Guliver. Ia senang berlayar ke negara
yang sangat jauh. Hingga pada suatu saat, ketika ia berlayar, datang
angin topan yang sangat dahsyat. Semua orang yang naik kapal tersebut
terlempar ke laut. Guliver terus berenang di antara ombak yang
bergulung-gulung. Akhirnya ia terdampar di sebuah pantai. Ketika ia
membuka matanya, tubuhnya telah diikat dengan tali kecil dan banyak
prajurit-prajurit kecil yang membawa tombak mengelilinginya. "Jangan
bergerak! Lihatlah keadaanmu!" "Hai laki-laki raksasa, siapakah kau
sebenarnya ?". "Namaku Guliver, kapal yang aku naiki tenggelam dan aku
terdampar disini." "Baiklah, kau akan kami bawa ke Istana." Kemudian
prajurit-prajurit kecil mengangkat dan menaikkan Guliver ke atas
kendaraan raksasa yang ditarik kuda-kuda kecil.
Setelah tiba di Istana dan tali-tali yang mengikatnya dilepaskan, Guliver menceritakan kejadian yang menimpa diri dan kapalnya kepada raja. "Baiklah, kau boleh tinggal disini asal kau berkelakuan baik dan sopan", kata sang Raja. Setelah itu raja menyuruh pelayannya untuk menyiapkan hidangan untuk Guliver. "Sebagai rasa hormat saya, saya ingin memberikan hadiah kepada Baginda," kata Guliver sambil mengeluark
an
sebuah pistol dan mencoba menembakkannya. Door!! Orang-orang di kota
tersebut terkejut dan berlarian mendengar suara pistol Guliver. "Hm..
meriam yang hebat,"kata Raja.
Keesokan
harinya, Guliver berjalan berkeliling kota setelah diijinkan oleh Raja.
Guliver merasa sedang berjalan diantara gedung-gedung yang bagaikan
mainan. Guliver semakin akrab dengan penduduk-penduduk di lingkungan
Istana. Guliver memberikan kenang-kenangan berupa sebuah jam kepada
mereka. Suatu hari, Raja datang dengan putrinya untuk berunding. Raja
merasa bingung karena raja negeri tetangga ingin menikah dengan
putrinya. Tetapi putrinya tidak menginginkannya. Namun, jika permintaan
tersebut ditolak, raja negeri seberang mengancam akan datang menyerang.
"Baiklah, aku akan berusaha menolong, Tuanku." Guliver minta disediakan
tali-tali yang diberi kail pada ujungnya. Ketika ia pergi ke pelabuhan,
kapal-kapal musuh sudah berjejer di tengah laut. Guliver pergi ke arah
kapal itu. Tiba-tiba ia diserang dengan panah-panah kecil yang tidak
terasa dibadan Guliver. Ia hanya menutup matanya dengan tangan agar
panah-panah itu tidak mengenai matanya. Guliver menarik kapal-kapal
musuh ke pelabuhan. "Hidup Guliver!", "Hebat! Guliver sangat kuat."
Akhirnya raja negeri tetangga memohon maaf dan berjanji tidak akan
berperang lagi dan akan menjalin persahabatan.
Swift
menggunakan cerita ini untuk menyindir orang Katolik dan Protestan pada
zamannnya yang mempertengkarkan persoalan kecil dalam agamanya yang
dirasanya tidak penting..
Gulliver di Brobdingnag |
Gulliver
kemudian berlayar ke Brobdingnag, yakni sebuah negara raksasa yang
menghinanya karena ia sangat kecil. Mereka memasukkannya ke dalam
kurungan dan memperlakukannya seperti hewan pertunjukan,
Lalu Ia melarikan diri ke Laputa, yakni sebuah pulau terbang penuh dengan profesor yang kepalanya dipenuhi dengan asap.
Dan kemudian ia mengakhiri perjalanannya di Tanah Houyhnhnms. Negara ini dijalankan oleh kuda-kuda yang bijaksana dan pandai, yang pembantu-pembantunya adalah hewan seperti manusia yang brutal dan kotor yang disebut Yahoo.
Lalu Ia melarikan diri ke Laputa, yakni sebuah pulau terbang penuh dengan profesor yang kepalanya dipenuhi dengan asap.
Dan kemudian ia mengakhiri perjalanannya di Tanah Houyhnhnms. Negara ini dijalankan oleh kuda-kuda yang bijaksana dan pandai, yang pembantu-pembantunya adalah hewan seperti manusia yang brutal dan kotor yang disebut Yahoo.
0 komentar:
Posting Komentar